Pabrik Tahu

Dampak Limbah Bagi Lingkungan

Tidak hanya berdampak pada kesehatan, limbah juga memiliki dampak yang tidak main-main bagi lingkungan sekitar.

Demikian dampak-dampak limbah dari pabrik yang berbahaya bagi lingkungan dan bagi kesehatan. Untuk mencegah adanya dampak membahayakan tersebut dibutuhkan upaya-upaya pencegahan.

Dampak Limbah Bagi Kesehatan

Pencemaran limbah hasil produksi pabrik tentu membahayakan kesehatan juga, dampaknya tertulis di bawah ini:

Pengertian Limbah Pabrik

Limbah yang berasal dari kegiatan pabrik merupakan sisa-sisa atau bahan buangan yang sudah tidak memiliki nilai guna. Biasanya mengandung banyak bahan berbahaya ataupun beracun yang membahayakan lingkungan. Limbah bisa berwujud padat, gas ataupun cair yang bisa menimbulkan pencemaran tanpa pengolahan yang sesuai.  Berikut pembagian jenis limbah industrial:

Jenis limbah padat ini biasanya berupa plastik, kantong, kain, kabel, bubur semen serta lumpur industri.

Jenis selanjutnya merupakan berbentuk cair seperti sisa pewarna, sisa cairan pengawet, limbah ampas tempe serta kebocoran minyak yang ada di laut.

Limbah Gas Biasanya berupa adanya kebocoran gas yang berasal dari asap pabrik.

Limbah B3 Merupakan limbah yang harus mendapatkan pengelolaan khusus karena berbahaya dan juga beracun. Industri memiliki skala yang besar ataupun kecil, limbah yang dihasilkan pun berbeda-beda. Sehingga pencemaran yang ditimbulkan dari adanya limbah-limbah dari pabrik ini bisa saja menyerang udara, tanah, air ataupun makhluk hidup sekitarnya. Berikutnya akan dibahas macam-macam dari limbah hasil industri dan apa dampaknya bagi lingkungan.

Pengolahan Limbah Pabrik yang Tepat

Selain melakukan upaya-upaya pencegahan pencemaran terhadap hasil limbah dari pabrik. Berikut ini adalah cara untuk mengolah limbah dengan cara yang sesuai.

Pengolahan Limbah Cair

Cara untuk pengelolaan limbah berbentuk cair yaitu dengan cara pengolahan primer yang melalui proses filtrasi, pengendapan, pengapungan serta proses disinfektasi.

Pengolahan Limbah Gas

Agar gas yang dibuang ke udara menjadi lebih aman maka perlu dilakukan filtrasi dengan memisahkan emisi gas beracun. Sehingga yang keluar dari cerobong asap pabrik merupakan gas yang lebih aman.

Limbah bahan berbahaya dan beracun atau B3 juga harus dikelola dengan seksama. Biasanya dengan menggunakan metode fisika, kimia ataupun biologi. Pabrik juga bisa menyediakan sumur ataupun kolam sebagai wadah penyimpanan limbah jenis B3.

Kini Anda telah mengetahui mengenai limbah pabrik, mulai dari pengertian, dampak yang diberikan pada kesehatan dan lingkungan, upaya pencegahan pencemarannya serta cara pengelolaan limbah yang tepat disesuaikan dengan jenisnya. Pengetahuan mendasar semacam ini menjadi pedoman tingkat awal bagi pegiat industri agar tidak sampai salah langka dan menganggap sepele persoalan limbah.

Limbah sebagai sisa-sisa atau buangan tentu sudah tidak memiliki nilai apabila tidak bisa dimanfaatkan sedemikian rupa. Selain itu, limbah pada area industrial juga dapat membahayakan para pekerja yang berada di lingkungan pabrik. Itulah pentingnya bagi perusahaan untuk senantiasa berpegang teguh pada penerapan K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Anda bisa bekerja sama dengan MUTU International, perusahaan penyedia jasa layanan sertifikasi, inspeksi dan pengujian bagi perusahaan di berbagai sektor industri.

Silahkan hubungi MUTU International melalui E-Mail: [email protected], Telepon: (62-21) 8740202 atau kolom Chat box yang tersedia. Hubungi MUTU International sekarang juga. Follow juga seluruh akun sosial media MUTU International di Instagram, Facebook, Linkedin, Tiktok, Twitter , Youtube dan Podcast #AyoMelekMUTU untuk update informasi menarik lainnya.

Salah satu kegiatan yang dilakukan dalam menanggulangi produksi yang berangsur secara terus menerus maka perlu dilakukannya pemeliharaan  mesin. untuk mencapai laba yang maksimal.  maka perusahaan harus mempunyai cara yang tepat dengan cara megendalikan biaya untuk keperluaan produksi.Tujuan dari penelitian untuk menjelaskan bagaimana menganalisis pemeliharaan mesin dalam meminimumkan biaya pemeliharaan pada masa pandemi di Pabrik tahu Mahmud Putra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu wawancara lagsung dengan pihak berkepentingan.  Kerusakan mesin yang sering terjadi di Pabrik tahu Mahmud Putra ialah pada mesin penggiling kedelai lebih tepatnya pada batu dan laher. Untuk mengatasinya dilakukan pemeliharaan pencegahan dan pemeliharaan perbaikan.

Aprillia, Katon, dan Elok Fitriani Rafikasari. “Strategi Pemasaran dalam Mengembangkan Usaha Ditinjau dari Etika Bisnis Islam (Studi Kasus Toko Sandal Ping Tulungagung).” Journal of Economic and Policy Studies, 2021: 1-9. Barzah, Muhammad, Tutus Rully, dan Sri Hidajati Ramdani. “ANALISIS KEGIATAN PEMELIHARAAN MESIN DALAM RANGKA MEMINIMUMKAN BIAYA.” JURNAL ONLINE MAHASISWA (JOM) BIDANG MANAJEMEN, 2020: 1-15. Nurohman, D., Aziz, A., & Fahmi, M. F. (2021). SKENARIO PERTUMBUHAN EKONOMI PASCA COVID-19 DAN KONDISI LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH DI TULUNGAGUNG. Kodifikasia, 15(1). Mufridah, B., & Farih Fahmi, M. (2020). Upaya implementasi Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 23 Tahun 2020 sebagai upaya pemulihan ekonomi oleh Lembaga Amil Zakat. Jurnal Qowanin, 4(2). Al Usrah, C. R., Mutafarifa, B., & Fahmi, M. F. (2021). PERSEPSI MUSLIM, ETIKA DAN NILAI BISNIS DARI KARAOKE SYARIAH. Ar Rehla: Journal of Islamic Tourism, Halal Food, Islamic Traveling, and Creative Economy, 1(1), 47-62. Ellitan, L. 2002d, Keselaran Teknology dan Strategi Manufaktur: Suatu Studi Eksploratori pada perusahaan manufaktur di Indonesia, Makalah, Dipresentasikan dalam Pemilihan Peneliti Muda Indonesia X, Jakarta Ellitan, L. 2002e. Pengaruh Teknik Perbaikan Terus menerus (Continuous Improvement Techniques) terhadap Kinerja Operasional, Jurnal Manajemen, Vol. 2 no. 1. pp. 119-136. . Ellitan, L. 2003a. Integrative effect of technologi: Empirical evidence from Indonesia, 5th Asian Proceedings of Academy Management Conference, September, Kuantan, Pahang. Ellitan, L, Jantan, M, & Dahlan N, 2003b. The moderating role of manufacturing strategy on technology-performance relationship, Proceedings of Asian Pasific Business Conference, Januari, Shah Alam, Selangor D.E. Ellitan, L. Jantan, M, & Dahlan, N. 2003c. Technology-Environmental MunificencePerformance Relationship, Proccedings Asian Academy of Applied Business Conference, Kota Kinabalu Harrison, N & Samson, D. 1997. International Best Practice in the Adoption and Management of New Technology, Department Industry, Science and Tourism, Australia Lesmana, Alan Surya, Jaenudin, dan Tutus Rully. “ANALISIS PELAKSANAAN PEMELIHARAAN MESIN GUNA.” Fakultas Ekonomi-Universitas Pakuan, 2020: 1-14. Madique, M. and Patch. Corporate strategy and technology policy. -: Management of Innovation (2nd ed. ), 1988. Ningtyas, Trimurti, Erys Al Fauzi Minhando, dan Binti Mutafarida. “EFISIENSI BIAYA LAYANAN MELALUI INOVASI KEBIJAKAN BERBASIS TEKNOLOGI .” JEPS: Journal of Economics and Policy Studies , 2021: 23-36. Madique, M. and Patch, P. 1988. Corporate strategy and technology policy, in Thusman and W. Moore Eds. Reading in Management of Innovation (2nd ed. ) pp.24-43. Rully, Tutus, dan Carolina Feronika Putri. “ANALISIS KEBIJAKAN PEMELIHARAAN MESIN DALAM.” JIMFE (Jurnal Ilmiah Manajemen Fakultas Ekonomi), 2015: 86-93. Rusdiana, H. A. (2014). Manajemen Operasi. Bandung: CV Pustaka Setia Stacey, G. & Ashton, W. 1989. A Structure approach to corporate technology strategy, International Journal of Technology Management, 5. pp. 389-407 Sabah Malaysia. Ellitan, L.. 2003d. The moderating Role of environmental wealth on technologyperformance-relationship, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol 5 no. 1, pp. 27-46.

JAKARTA, KOMPAS.com - Keinginan Bajaj Indonesia memiliki pabrik perakitan completely knocked down (CKD) di Indonesia  sulit terwujud dalam waktu dekat. Pengganjalnya, target penjualan minimal 3.000 unit per bulan mulai September 2011 tidak bisa dicapai sehingga tak masuk skala ekonomis. Seandainya tercapai, bekal ini akan diteruskan ke prinsipal India untuk meminta  pembangunan pabrik di Indonesia akhir 2013.

"Rencana ini sulit diwujudkan karena kami tak berhasil mencapai target (3.000 unit per bulan). Tapi, ini bukan kesalahan kami, pasar secara total memang menurun," ujar Presdir PT Bajaj Auto Indonesia Tomotaka Ishikawa di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (8/12). Pria berkacamata minus ini mengaku sangat sulit meyakinkan prinsipal untuk mengeluarkan investasi, tanpa bukti kongkret.

Meski demikian, Ishikawa yakin bisa mempertahankan pertumbuhan positif di Indonesia, sampai akhirnya bisa meminta pembangunan pabrik baru. "Sepertinya tahun 2013 akan sulit terwujud. Kami berusaha secepatnya," tegas dia.

Sepanjang Januari-November 2011, BAI sudah mencatatkan penjualan 22.200 unit. Kontribusi terbesar datang dari Pulsar 135 mencapai 45 persen, disusul Pusar 180 (30persen) dan sisanya Pulsar 220 (25 persen). "Target kami sampai akhir tahun bisa mencapai 24.000-25.000 unit, tergantung dari penjualan bulan ini (Desember)," tutup Ishikawa.

Menyambut datangnya tahun baru 2012, BAI juga bertekad untuk terus meningkatkan dan memperluas jaringan pemasaran di Indonesia. Saat ini, total jaringan BAI dengan standar pelayanan 3S (sales, service, spare part) tercatat 103 dealer dan tahun depan ditargetkan bertambah minimal 50 jaringan baru dengan prediksi kebutuhan investasi mencapai Rp 20 miliar.

"Desember ini saja kami juga tengah mempersiapkan beberapa jaringan baru sehingga total pada Januari mencapai 116 dealer. Setiap jaringan investasinya sekitar Rp400 jutaan di luar tempat, tapi sudah termasuk modal usaha 12 unit motor," beber Rizal Tandju, Manager PR dan Event.

PABRIK kimia PT Uci Jaya di Majalaya, Jawa Barat, pernah menjadi penyebab kemarahan rakyat karena air buangannya mengandung senyawaan beracun asam klorida. Ia mencemari sawah, empang dan sumur penduduk sekitarnya. Februari 1980, ratusan rakyat membakar pabrik pembuat kaustik soda itu setelah protes mereka tak dihiraukan . Sejumlah 39 penduduk desa Banjaran dan Rancaputat kemudian dihukum antara tiga sampai delapan bulan penjara. Sedang PT Uci Jaya, akibat pembakaran itu, rugi Rp 1 milyar. Kini di sekeliling reruntuhan pabrik tersebut, padi dan tebu rakyat tumbuh subur. Peristiwa itu -- suatu contoh pelajaran pahit -- mungkin sudah dilupakan pada Hari Lingkungan Hidup se-Dunia 5 Juni, tapi banyak kasus pencemaran semacam itu tetap belum terselesaikan. Pabrik kimia PT Semarang Diamond Chemical, misalnya, dianggap masih mencemari Dukuh Tapak, Desa Tugurejo, Semarang, dengan air limbah dan endapan padatnya. Sejak empat tahun lalu, pabrik pembuat calcium citrate itu mengalirkan ampas organis buangan pabrik -- berupa senyawaan amonium (NH4) dan asam belerang (H2S) -- ke tambak bandeng (93 ha) dan sawah (45 ha) milik penduduk lewat Kali Tapak. Tambak dan sawah tercemar karenanya. Sedang penghasilan penduduk jadi berkurang. Cokelat Kemerahan Mencegah pencemarannya lebih meluas, manajemen PT SDC (Desember 1979) dengan biaya sekitar Rp 70 juta kemudian membangun instalasi aerator. Melalui sejumlah bak, air limbah pabrik itu dimurnikan kembali dengan menambah oksigen sambil mengurangi keasaman air. Proses itu melewati tujuh tahapan dan berjalan sebulan. Kendati sudah dianggap bebas dari unsur pencemar, demikian pengamatan Hamid S. Darminto dari TEMPO, air buangan pabrik itu masih berwarna cokelat kemerahan. Dengan ampas padat buangannya, PT SDC pun masih dituduh menyebabkan pendangkalan tambak. Tapi Soedardjo SH, Kepala Bagian Umum dan Personalia PT SDC, membantahnya. Ampas padat 10 ton sehari dari pabrik setelah dilumatkan, - katanya, dibuang ke daerah perkebunan -- antara lain ke Ngaliyan. Ampas itu berasal dari pemrosesan ampas ketela, ampas tebu dan bekatul yang bisa menghasilkan asam sitrat sebagai produk akhir. Bekerja sama dengan Universitas Gajah Mada, PT SDC kini berusaha menjadikan ampas itu semacam kompos dalam waktu singkat. Di Surabaya, pabrik bumbu masak Miwon, demikian wartawan TEMPO Dahlan Iskan, belum juga memasang perlengkapan pemurnian air limbah. Semula Pemerintah Daerah Jawa Timur memberi batas waktu pemasangan alat itu 23 Mei 1981. Tapi dengan alasan harga alat itu belum terjangkau -- konon harganya ratusan juta rupiah --Miwon minta waktu setahun lagi. Permintaannya dikabulkan. Sementara ini air limbah pabriknya -- sekitar 80 ribu liter sehari -- setelah dicampur kapur dalam sebuah kolam dibuang ke sebuah sungai yang langsung mengalir ke laut. Empat tahun silam, air limbah Miwon yang mengandung senyawaan organik mencemari Kali Surabaya dengan hebat. Akibatnya air yang dihasilkan PAM (Perusahaan Air Minum) -- disedot dari Kali Surabaya -- berbau amis dan kotor sekali. Selama sembilan bulan Miwon disegel. Mengurangi akibat pencemaran, Miwon berusaha mengubah air limbah itu menjadi pupuk organik cair bernama Orgami. Tapi tidak seluruh air limbah bisa diolah jadi pupuk --masih sekitar 25% sisanya yang harus dinetralisasi. PT Nabati Sarana, pabrik alkohol, di tepi jalan raya Cirebon-Tegal, juga belum membangun instalasi pemurnian. Air limbah pabrik, yang ditampung di kolam 3 ha, masih sering melimpah ke sawah penduduk. Sebagian air limbah yang mengalir lewat Sungai Cipaluh itu, sesudah melalui sawah dan tambak, ternyata menyebabkan produksi gabah anjlok hingga 50% dan menewaskan ikan. Kolam penampung air limbah itu pun sering menyebarkan bau busuk yang menyebabkan "dada kami terasa sesak dan perut mual," keluh Ambari, Mantri Pengairan Desa Astanajapura kepada Aris Amiris dari TEMPO. Di Medan, sampai hari ini PT Indra Deli belum juga pindah dari kampung Silalas, Kecamatan Medan Barat, sekalipun batas waktu pindah (Mei) sudah dilampaui. Perusahaan itu mengekspor kaki kodok dan udang sotong 400 ton sebulan. Air limbahnya menyebabkan kulit gatal dan bengkak, mencemari Sungai Deli. Pemda Sumatera Utara menganggap lokasi pabrik di lingkungan pemukiman penduduk tak sesuai lagi dengan pengembangan wilayah, dan memberi batas waktu pindah terakhir, Oktober depan. "Kali ini tak bisa ditawar lagi," ujar Drs. Abdul Hakim Nasution, Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah kepada Rianti Pram dari TEMPO. Nasib sial juga pernah menimpa PT Susama Indah, pabrik pembuat bahan pemanis. Air limbahnya dituduh mencemari persawahan penduduk desa Ngringo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, dekat lokasi pabrik. Sekalipun hasil pemeriksaan laboratorium negatif, air limbahnya tetap dianggap menyebabkan kematian padi di sawah 5,5 ha. Ganti rugi Rp 3,3 juta untuk penduduk sudah diberikan. Bahkan pabrik itu, demikian Kastoyo Ramelan dari TEMPO memperoleh keterangan, kini terpaksa membuat saluran sendiri (1,5 km) sampai Bengawan Solo. Hal serupa juga terpaksa dilakukan pabrik tekstil PT Thyfountex di Kecamatan Kartosuro, Kabupaten Sukohardjo, Jawa Tengah. Buat mencegah pencemaran, ia kini membangun instalasi pembersih air dan saluran pembuangan sendiri dengan biaya Rp 80 juta. Februari lalu, air limbah pabrik itu dituduh menyebabkan kematian batang padi di sawah 7,5 ha, menewaskan sejumlah ikan di kolam dan menimbulkan rasa gatal bila kena tubuh. Protes petani Desa Gumpang ternyata ditanggapi. PT Thyfountex, tulis wartawan TEMPO Putu Setia, kemudian memberi ganti rugi selayaknya. Bahkan bila Oktober nanti sawah masih tercemar air limbah, petani bisa mengajukan tuntutan. Drs. Suharto Hartoto, Camat Kartosuro, mengatakan ganti rugi itu memang wajar. Tapi Kodya Surakarta pernah mempersoalkan lokasi pabrik itu yang dianggap tak selaras dengan pengembangan wilayah. Sementara itu gara-gara bebek dan ikan milik penduduk tewas, PT Pupuk Kujang, Cikampek, pernah dituduh mencemari lingkungan. Air sawah setempat diteliti, ternyata mengandung endrin dan diazinon dalam konsentrasi tinggi. Kedua insektisida beracun itu jelas bukan berasal dari limbah pabrik tersebut. Sekalipun demikian, PT Pupuk Kujang berusaha mencegah pencemaran dengan membangun sejumlah instalasi pemurnian kembali berbagai bahan uuangan pabrik. Bahan sisa yang harus dibuang itu antara lain mengandung senyawaan Chromat, air asam/basa, air berminyak dan lumpur. Untuk melunakkan senyawaan beracun Chromat, misalnya, pabrik itu membangun instalasi pelunakan -- konon berharga US$ 1 juta. Melalui proses pelunakan itu, air yang masih mengandung Chromat dalam batas aman kemudian dibuang ke Sungai Cikaranggelam Bekerja sama dengan Lembaga Ekologi Universitas Pajajaran, PT Pupuk Kujang senantiasa memonitor kualitas air sungai Cikaranggelam. Sebab hampir seluruh limbah pabrik itu dibuang ke sungai itu. "Semuanya itu kami lakukan berdasarkan pengalaman bekerja di pabrik," kata Ir. Salmon Mustafa, Dir-Ut PT Pupuk Kujang kepada Hasan Syukur dari TEMPO. Karena tata guna tanah dan air tak dihiraukan, selain terancam limbah industri, kelestariannya juga terancam. Di Pulau Bintan, Riau, gara-ara hutan belukar (hutan sekunder) di hulu dibabat, input Sungai Pulai ke waduk Perusahaan Air Minum menyusut besar. Dari isi semula 5 juta m3, air di waduk itu kini diperkirakan tinggal 3,5 juta m3. Padahal PAM Tanjung Pinang menyedot air untuk diolah lagi justru dari waduk itu. Jika pembabatan hutan itu dibiarkan, dalam tempo 10-15 tahun mendatang "PAM hanya akan menyedot air lumpur," kata Ir Supadmo Harsono Benu, Kepala Dinas Kehutanan Kepulauan Riau kepada wartawan TEMPO Rida K Liamsi. Pembabatan hutan sekunder itu ternyata dilakukan PT Tirta Madu dalam usaha memperluas perkebunan karetnya menjadi 3.000 ha. Tanpa setahu Gubernur Riau ia justru mengubah hutan lindung itu menjadi perkebunan karet. Pemda Riau tentu gusar. Perusahaan itu kemudian diperintahkan mengosongkan kawasan perkebunan yang berada dalam kawasan hutan lindung, dan menggantikan tanaman karet dengan tanaman reboisasi. Tapi akibatnya masih tertinggal: kawasan hutan lindung itu jadi centang perenang dan botak-botak. Kasus pembabatan hutan lindung di hulu Sungai Pulai itu mengingatkan orang pada Ciburial Bogor, tempat sumber air minum Jakarta berasal. Di kaki bukit Ciburial itu, penggalian batu pernah berlangsung hebat. Akibatnya debit sejumlah mata airnya anjlok dari 500 liter ke 300 liter setiap detik. Untung penggalian lebih lanjut bisa dicegah. Masih banyak lagi kasus lingkungan. Kesadaran akan lingkungan tampaknya makin dituntut dalam menyambut 5 Juni kali ini. Sedikit contoh peristiwa di dtas itu saja tentu sudah memprihatinkan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PT Gandum Mas Kencana - Pasar Baru

Operator produksi bertanggung jawab untuk menyalakan, menjalankan, memantau, dan mematikan mesin produksi. Menjaga kualitas...

Sekitar sekitar 1 jam yang laluSimpan

Rp1.250.000 - Rp2.000.000 per bulan

Lowongan Pekerjaan Untuk Bagian Operator : - Pendidikan Minimal SMA / SMK. - Bisa mengoperasikan komputer.- Domisili Tangerang. - Bisa...

Sekitar 1 hari yang laluSimpan

Rp1.500.000 - Rp2.500.000 per bulan

Berperan penting dalam keberlangsungan proses produksi agar sesuai dengan target yang telah ditentukan Bertanggung jawab untuk memastikan...

Sekitar 2 hari yang laluSimpan

PT Pancamitra Kreasi Kulina

Untuk posisi pastry baker di central kitchen kami, anda akan bertanggung jawab untuk bekerja sebagai bagian dalam tim produksi kami untuk...

Sekitar sekitar 2 jam yang laluSimpan

PT Furindo Sakti Sejahtera

Rp2.000.000 - Rp4.000.000 per bulan

2. Memperhatikan mesin beroperasi dalam keadaan baik dan Sesuai SOP. 3. Menjaga peralatan dan mesin dalam keadaan baik. Persyaratan...

Sekitar 4 bulan yang laluSimpan

Minimal SMK jurusan Akuntansi- Usia maksimal 35 tahun- Berpengalaman 1 tahun di bidangnya- Menguasai program Accurate- Menguasai MS....

Sekitar 5 bulan yang laluSimpan

Diutamakan minimal pendidikan SMK atau sederajat dari Jurusan Tata Boga Dapat bekerja dalam proses pengolahan makanan dengan volume besar...

Sekitar 11 hari yang laluSimpan

Lokasoka - Jakarta Selatan - PT Ecodoe Widya Candia International

Diperlukan 2-3 tahun pengalaman kerja yang relevan untuk posisi ini Pelamar harus memiliki KTP

Sekitar 4 hari yang laluSimpan

memasangkan iklan di internet, spanduk & kegiatan marketing untuk mendukung penjualan property yang bersangkutan Show unit : mengantar...

Sekitar sekitar 3 jam yang laluSimpan

Jual beli/sewa : Tanah, Rumah, Gudang, pabrik, office building, kios & properti lainnya baik di indonesia High Income Based on...

Sekitar 7 hari yang laluSimpan

Rp3.000.000 - Rp4.000.000 per bulan

4. Mampu mengawasi jalannya persiapan, eksekusi dan penanganan setelah event selesai sesuai dengan jam event 5. Mampu mengawasi proses...

Sekitar 3 hari yang laluSimpan

lowongan kerja yg baik dan efisien, yang kerjanya baik, waktu nya baik, gajinya juga sesuai dengan pekerjaan, dan menjanjikan jenjang...

Sekitar 4 bulan yang laluSimpan

Mengerti cara menggunakan mesin cuci atau mesin laundry Mengerti teknik mencuci dengan baik Mengerti cara menyetrika baju Persyaratan...

Sekitar 5 bulan yang laluSimpan

Melaksanakan Reboisasi

Limbah dalam wujud gas juga dihasilkan oleh pabrik, sehingga bisa menjadi salah satu sumber polutan. Agar udara tidak mengalami pencemaran, limbah gas yang dihasilkan pabrik melalui cerobong asap biasanya difilter terlebih dahulu. Meski demikian, asap yang dihasilkan tetap dapat merusak lapisan ozon. Oleh sebab itu, munculah rekomendasi upaya pencegahan pencemaran dengan menanam pepohonan di di sekitar wilayah pabrik. Tujuannya agar dapat menetralisir udara dan agar tidak terlalu berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan.

Upaya Pencegahan Pencemaran yang Ditimbulkan Limbah Pabrik

Berikut ini adalah upaya-upaya yang bisa dilakukan oleh industri untuk meminimalisir dampak dari limbah. Sehingga tidak akan sampai merugikan banyak pihak.

Upaya Pengelolaan Limbah Pabrik

Mayoritas limbah hasil industri memiliki kandungan yang berbahaya dan bahkan beracun. Karena banyak pabrik yang menggunakan banyak bahan bersifat kimia dalam proses produksi dan operasional. Oleh sebab itu, diperlukan upaya pengelolaan limbah yang sesuai dengan standar dari pemerintah.

Sebelum dibuang, limbah harus difilter dan dipisahkan dari zat yang berbahaya. Karena pelepasan limbah tanpa dikelola atau difilter terlebih dahulu hanya akan membawa dampak negatif bagi lingkungan dan makhluk hidup sekitar.

Melakukan Daur Ulang Limbah

Pabrik juga menghasilkan limbah anorganik yang mana akan susah diuraikan, sehingga harus melalui pengolahan khusus. Pengumpulan limbah anorganik yang baik kemudian mendaur ulang limbah menjadi barang-barang baru yang lebih berdaya guna. Sebaiknya juga bekerja sama dengan pabrik daur ulang agar persoalan limbah ini juga dapat teratasi. Daur ulang limbah ini juga dapat memberikan tambahan keuangan pabrik.